Rina Mardiana Seorang jurnalis lulusan Universitas Padjajaran angkatan 2016. Kini ia menjadi jurnalis lapangan di salah satu media televisi dan penulis khusus online.

Apa itu Prosesor Dual Core, Quad Core, Hexa Core, dan Octa Core

2 min read

Perbedaan Core Processor

Kuotabro.com – Apa itu prosesor Dual Core, Quad Core, Hexa Core dan Octa Core? Mungkin sebagian besar dari kita sudah pernah mendengar tentang istilah tersebut, namun masih sedikit yang  mengetahui apa perbedaannya.

Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini hampir sebagian besar CPU menggunakan salah satu jenis prosesor tersebut.

Dulunya memang CPU hanya menggunakan satu jenis core saja, namun seiring berkembangnya teknologi jaman sekarang sudah ada hingga core ke-8.

Sebenarnya apa perbedaan dari masing-masing jenis teknologi “core” pada CPU tersebut? Apa saja pengaruhnya terhadap performa komputer secara keseluruhan?

Agar lebih jelasnya, dalam pembahasan kali ini Kami akan mengulas secara lengkap tentang masing-masing jenis prosesor tersebut. Karena, dengan mempelajari tentang spesifikasi CPU sangat penting ketika kita hendak membeli CPU baru.

Apa Itu “Core”?

Apa Itu Core

Saat kita hendak membeli CPU, mungkin Anda akan melihat spesifikasinya yang dinyatakan dalam Core. Istilah core pada CPU sebenarnya menunjukkan CPU yang terpisah. Sederhananya, jika Anda membeli jenis dual core maka bisa dikatakan Anda membeli 2 CPU.

Sehingga jika Anda membeli CPU dual core, maka sebenarnya bisa dikatakan Anda telah membeli dua CPU sekaligus dalam satu chip.

Melalui penjelasan tersebut, sehingga CPU dengan dual core akan memberikan performa yang lebih cepat daripada yang single core. Misalnya ketika Anda mempunyai komputer desktop dengan CPU single core dan melakukan upgrade ke dual core maka Anda akan merasakan komputer lebih cepat dari biasanya.

Fungsi core sendiri adalah supaya tugas yang dikerjakan oleh komputer bisa dibagi prosesnya pada setiap core.

Sebagai gambaran, ketika Anda sedang melakukan browsing internet sekaligus membuat dokumen di Ms. Word. Dalam hal ini browsing internet akan dikerjakan oleh core pertama dan Ms. Word akan dikerjakan oleh core yang kedua.

Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak core yang dimiliki oleh suatu CPU, maka kecepatan komputer yang ditawarkan akan lebih cepat.

Jenis-Jenis Core dalam Processor

Setelah mengetahui penjelasan sebelumnya tentang apa yang dimaksud dengan Core, berikut ini penjelasan untuk setiap jenis penyebutan Core:

  • Single Core: 1 Core
  • Dual Core: 2 Core
  • Quad Core: 4 Core
  • Hexa Core: 6 Core
  • Octa Core: 8 Core
  • Deca Core: 10 Core
  • Dst

Intinya, semakin tinggi jumlah core yang ditawarkan maka akan semakin bagus juga performa perangkat komputer tersebut.

Prosesor Core Hemat dan Core hemat daya

Selain dibedakan berdasarkan jumlah core-nya, ternyata juga ada jenis prosesor core hemar dan core hemat daya. Adapun berikut ini masing-masing penjelasan dari tipe core tersebut:

Prosesor Core Cepat

Core cepat adalah tipe inti pada CPU yang mempunyai sifat sangat responsif dan juga cepat. Namun tipe core ini memiliki kekurangan yang terletak dari efisiensi dayanya.

Sehingga dengan kata lain, meskipun angka Ghz telah diturunkan, namun core ini tidak bisa hemat daya. Saat in merk core cepat yang cukup populer adalah Cortex A57 dan Cortex A72.

Prosesor Core Hemat Daya

Berbeda dengan jenis yang sebelumnya, untuk tipe prosesor core yang ini menawarkan efisiensi daya yang irit atau hemat baterai. Sehingga meskipun angka GHz dinaikkan, namun core ini tetap tidak bisa memberikan respon yang cepat. Jenis prosesor core hemat daya saat ini yang cukup populer adalah Cortex A53.

Jenis Core Mana Yang Paling Bagus?

Melalui serangkaian penjelasan di atas, jika Anda menanyakan mana yang lebih bagus antara prosesor dual core, quad core, hexa core dan octa core atau lainnya, maka jawabannya adalah bergantung dari arsitektur mana yang digunakan.

Karena setiap seri prosesor memiliki spesifikasi dan juga arsitektur yang berbeda.

Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan prosesor, saat ini sudah muncul sebuah rancangan prosesor terbaru dan lebih custom core.  Salah satu merk yang prosesor custome care terpopuler adalah produk prosesor Qualcomm pada type Snapdragon series.

Saat ini juga sudah mempunyai arsitektur prosesor “Kryo” dan “Krait” dengan arsitektur yang tentunya lebih fleksibel.

Hal itu berarti Type custom core ini bisa berpacu kencang dan irit daya. Ketika Ghz diturunkan, maka prosesor ini hanya mempunyai 4 core saja.

Namun sayangnya, harga prosesor ini terbilang mahal dan hanya digunakan untuk kalangan menengah atas saja.

F.A.Q

Apa Itu Core?

Istilah core pada CPU digunakan untuk menunjukkan CPU yang terpisah. Misalnya jika Anda membeli jenis dual core, maka bisa dikatakan Anda telap membeli 2 CPU yang berbeda. Maksudnya yaitu jika Anda membeli CPU dual core, maka sebenarnya dapat dikatakan Anda membeli dua CPU sekaligus namun dalam satu chip. Fungsi core sendiri adalah supaya tugas yang dikerjakan oleh komputer bisa dibagi prosesnya pada setiap core.

Apa Perbedaan Prosesor Dual Core, Quad Core, Hexa Core dan Octa Core?

  • Dual Core: 2 Core
  • Quad Core: 4 Core
  • Hexa Core: 6 Core
  • Octa Core: 8 Core

Apa Itu GHz?

Saat membeli perangkat komputer,mungkin Anda pernah meihat tulisan spesifikasi produk yang dibekalu dengan prosesor QuadCore dengan kecepatan 1.7 Ghz. Jadi maksud dari spesifikasi tersebut bahwa prosesor dengan 4 inti dapat bekerja melakukan perintah si pengguna dengan masing-masing kecepatannya 1.7 Ghz. Tentunya nilai tersebut sangat berpengaruh terhadap performa perangkat dalam menjalankan perintah yang diinginkan oleh pengguna.

Akhi Kata

Nah, jadi itulah penjelasan lengkap tentang apa itu prosesor Dual Core, Quad Core, Hexa Core dan Octa Core. Dapat disimpulkan bahwa perbedaannya hanya terletak dari desain arsitektur atau rancangan inti pembuatannya. Namun jangan lupa, dukungan memori RAM juga berpengaruh terhadap performa prosesor itu sendiri. Sehingga spesifikasi RAM juga harus sebanding dengan spesifikasi prosesor yang dipakai.

Rina Mardiana
Rina Mardiana Seorang jurnalis lulusan Universitas Padjajaran angkatan 2016. Kini ia menjadi jurnalis lapangan di salah satu media televisi dan penulis khusus online.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *