Kuotabro.com – Kali ini kami akan membahas secara lengkap mengenai apa saja jenis-jenis Motherboard.
Motherboard menjadi salah satu komponen penting dalam sebuah perangkat komputer karena merupakan papan induk hampir sebagian besa komponen penting untuk menjalankan komputer.
Semua komponen dalam CPU dapat berjalan sebagaimana mestinya jika papan tersebut bekerja sebagaima mestinya.
Jadi sebagai sumber informasi saja, berikut ini kami mengulas tentang jenis-jenis Motherboard yang bisa Anda baca.
Pengertian Motherboard
Motherboard atau yang disebut juga dengan mainboard, systemboard, logic board, baseboard atau mobo ini merupakan salah satu perangkat keras yang berbentuk printed circuit board (PCB) yang akan bertindak sebagai tulang belakang pada komputer.
Motherboard juga akan berperan sebagai penopang dari banyak komponen lainnya serta motherboard juga menyediakan sebuah konektivitas elektrik yang disebut dengan bus.
Bus ini berfungsi untuk menghubungkan semua komponen dan perangkat eksternal pada motherboard tersebut.
Kehadiran motherboard ini sangat penting karena jika tanpa kehadiran motherboard maka sebuah komputer tidak akan bisa dijalankan.
Sebab, di motherboard ini banyak menompang komponen-komponen penting lainnya seperti CPU, slot RAM, slot PCI, hingga port USB.
Karena semua komponen tersebut terpasang di atas motherboard sehingga motherboard dapat intuk mengontrol semua komponen tersebut hingga bahkan hard drive, DVD drive, keyboard, dan juga mouse.
Bisa dibilang motherboardlah yang membuat semua komponen komputer tersebut dapat bekerja dan saling membatu satu sama lain.
Fungsi Motherboard
Sebelum mengetahui jenis-jenisnya akan lebih baik jika Anda mengetahui terlebih dahulu fungsi yang dimiliki dari sebuah motherboard.
Selain memiliki fungsi untuk menjadi tulang belakang dan penopang komponen lainnya pada sebuah komputer, motherboard juga memiliki fungsi lain.
Fungsi lain tersebut contohnya utnuk mengatur kode basic input atau output system (BIOS) yang terdapat pada chip read only memory (ROM).
Kode BIOS tersebut merupakan sebuah firmware, dimana firmware ini tidak akan hilang meskipun Komputer dalam keadaan kondisi mati dan juga firmware ini tidak dapat diubah oleh proses sistem operasi normal hingga software aplikasi.
Tidak hanya itu, motherboard juga berfungsi untuk penghubung perangkat eksternal seperti contoh printer, keyboard, mouse, jack audio, hard disk eksternal, flashdisk, dan yang lain sebagainya.
Untuk menghubungkan motherboard dengan berbagai perangkat tersebut terdapat kumpulan slot-slot USB yang terpasang pada motherboard tersebut.
Beberapa perangkat eksternal tersebut mampu meningkatkan kinerja dari komputer yang bersangkutan yang akan berfungsi untuk menunjang kebutuhan pengguna.
Jenis-Jenis Motherboard
Tidak hanya memiliki satu jenis saja, namun motherboard memiliki beberapa jenis yang dapat disesuaikan dengan beragam kebutuhan Anda.
Berikut adalah 6 jenis motherboard yang perlu Anda ketahui:
1. Motherboard AT (Advanced Technology)/ AT Baby
Motherboard jenis AT ink merupakan sebuah motherboard yang pertama kali diperkenalkan oleh sebuah perusahaan IBM pada tahun 1980an yang setelah itu tidak lama sudah digunakan secara umum.
Karena merupakan motherboard jenis yang paling pertama maka motherboard ini masih memiliki bentuk fisik yang cukup besar dengan ukuran 12 x 13.8 inci sehingga dapat dipastikan tidak akan muat jika digunakan untuk dekstop mini.
Namun kelemahan yang dimiliki dari motherboard jenis ini adalah jarak letak antara tiap komponen yang masih terlalu dekat hingga menyebabkan sulitnya melakukan instalasi, troubleshooting, dan mengupgrade.
Motherboard jenis AT ini pernah menjadi terobosan teknologi pada jamannya namun seiring dengan perkembangan teknologi motherboard ini sudah jarang digunakan.
2. Motherboard ATX (Advanced Technology Extended)
Motherboard ATX ini merupakan jenis motherboard yang dikembangkan oleh intel pada tahun 1990an dimana motherboard ini merupakan pengembangan dari motherboard sebelumnya yaitu AT.
Berbeda dengan AT, bentuk fisik jenis ATX ini sudah agak lumayan kecil dengan jarak letak tiap-tiap komponen juga sudah mengalami peningkatan sehingga memudahkan dalam pemasangan.
Di motherboard jenis ATX ini juga mengalami peningkatan pada kemudahan ketika menggunakannya seperti contoh instalasi, troubleshootin, mengupgrade, dan juga peningkatan pada I/O serta teknologi processor dan biaya produksi sistemnya.
Ukuran yang dimiliki motherboard ATX ini hanya berdimensi panjang dan lebar antara 305 mm dan juga 244 mm.
Dengan ukuran tersebut maka motherboard jenis ini hanya cocok disandingkan dengan casing yang berukuran besar.
Dengan hal-hal tersebut menjadikan motherboard jenis ATX ini populer digunakan pada tahun 2017 lalu.
Kelebihan dari motherboard ATX ini adalah:
- Muat untuk berbagai macam jenis ukuran kartu grafis
- Memiliki banyak slot PCIE dan RAM
- Terdapat fitur overclock yang paling lengkap
- Cocok ketika digunakan untuk mining
- Peluang untuk upgrade lebih luas
Sedangkan kekurangannya adalah ukurannya yang besar dan juga tidak muat di casing jika digunakan dengan ukuran sedang serta harganya yang relatif mahal.
Namun untuk jenis dari motherboard ini terbagi menjadi Standar ATX, mikro ATX, Flex-ATX dan mini-ATX.
3. Motherboard Micro-ATX
Untuk motherboard jenis Micro-ATX ini peran serta fiturnya hampir sama dengan jenis yang ATX, hanya bedanya motherboard jenis ini fisiknya lebih kecil yang gunanya untuk mengurangi jumlah slot I/O pada motherboard.
Motherboard jenis Micro-ATX ini memiliki slot memory dan PCIE yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan tipe ATX.
Dikarenakan slot PCIEnya hanya memiliki satu sehingga Anda tidak akan bisa memanfaatkan dual GPU dan juga kurang cocok jika digunakan untuk miner bitcoin.
Untuk kelebihan yang dimiliki motherboard ini adalah ukurannya yang sedang, muat untuk casing berbagai ukuran, cocok jika digunakan untuk keperluan office, serta harganya yang tergolong murah.
Sedangkan untuk kelemahannya adalah motherboard ini tidak bisa menggunakan GA Card yang berukuran besar, fitur overlocking yang terbatas, dan juga slot memori dan PCI yang sedikit.
4. Motherboard Mini-ITX (Information Technology Extended)
Jenis motherboard yang terakhir adalah motherboard Mini-ITX yang merupakan motherboard ciptaan VIA Techonologies pada tahun 2001 silam
Motherboard ini sengaja dirancang dengan bersaya rendah serta ukurannnya yang cukup kecil yaitu 17 x 17 cm saja.
Dikarenakan motherboard jenis ini menggunakan konsumsi daya yang kecil maka tidak akan menimbulkan panas yang berlebih.
Sehingga hal itu motherboard ini tidak membutuhkan kipas.
Hingga sekarang motherboard ini masih digunakan namun hanya untuk komputer yang berukuran kecil.
Kelebihan yang dimiliki dari motherboard ini adalah ukurannya yang kecil sehingga cocok digunakan untuk mini PC/home teather dan juga cocok untuk digunakan keperluan office, gaming, dan lainnya karena sifatnya yang fleksibel.
Sedangkan untuk kekurangannya adalah tidak semua ukuran VGA Card akan muat di casing kecil serta tidak bisa di overclock dan slot PCInya pun hanya tersedia satu slot saja.
5. Motherboard LPX (Low Profile Extended)
Motherboard LPX ini diciptakan pada tahun 1990an setelah motherboard AT.
Motherboard ini dirancang yang untuk digunakan pada casing slimline atau low profile yang nemang bertujuan di desain untuk mengurangi penggunaan space pada ruangan dan juga biaya.
Motherboard jenis ini sedikit berbeda dengan yang lainnya karena pada riser card yang merupakan sebuah kartu yang dipasang secara tegak dan digunakan untuk memasang slot ekspansi.
Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi tinggi dari sebuah casing yang umumnya tinggi casing komputer dipengaruhi oleh kartu expansi itu sendiri.
Namun hal tersebut tidak disarankan karena akan dapat mempengaruhi sistem pendingin pada komputer Anda.
6. Motherboard BTX (Balanced Technology Extended)
Motherboard BTX merupakan jenis motherboard yang diciptakan dan dikembangkan untuk mengurangi atau menghindari berbagai masalah yang muncul seperti penggunaan daya dan panas berlebih pada sebuah komputer.
Biasanya motherboard lainnya selalu mengikuti desain ATX, namun motherboard BTX ini secara total melepaskan diri dari jenis motherboard sebelumnya.
Maka dari itu BTX bisa dibilang merupakan motherboard dengan teknologi terobosan yang mungkin dapat efektif digunakan pada saat ini.
Fitur yang menarik dari motherboard BTX ini ialah penggunaan aliran udara secara in-line dimana slot memori dan slot ekspansi dipindah tempatkan.
Hal itu dapat menyebabkan komponen utama seperti processor, chipset, dan video card dapat menggunakan aliran udara yang sama dan juga akan mengurangi penggunaan kipas yang dibutuhkan oleh sistem.
Namun sayangnya motherboard jenis ini masih belum begitu familiar dan juga masih jarang digunakan pada teknologi komputer saat ini.
Akhir Kata
Demikian itulah penjelasan mengenai jenis-jenis Motherboard lengkap dengan fungsinya.
Semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembaca. Jangan lupa share!