Emulator Android terbaik dan ringan tentu memberi pengalaman gaming yang lebih asyik dan seru saat digunakan di PC. Makanya, tak sedikit para gamer pasti menggunakan emulator pilhannya masing-masing.
Berikut ini, kami telah merangkum daftar emulator Android terbaik dan ringan yang bisa Anda gunakan. Apa saja itu? Yuk, simak informasinya berikut ini.
1. GameLoop
GameLoop, atau yang dulunya bernama Tencent Gaming Buddy, berhasil menjadi emulator Android terbaik untuk PC, karena dukungan Call of Duty Mobile.
Sebelumnya, emulator yang satu ini cuma mendukung PUBG dan beberapa game dari Tencent Developer. Namun kini, GameLoop menjadi emulator Andorid yang berjalan di PC Windows 10.
Berikut keunggulannya.
- Harga free (gratis).
- Integrasi dengan keyoboard dan mouse sangat baik.
- Performa sangat baik.
- Mitra resmi Call of Duty.
2. BlueStacks
BlueStacks merupakan emulator yang paling dikenal pengguna Android, sebab kemudahan dan kenyamannya dalam meainkan aplikasi game.
Kinerja BlueStacks berhasil mengungguli emulator Android lainnya. Hanya, ketika spesifikasi PC yang digunakan cukup rendah, maka kinerja BlueStacks akan terasa sekali kelambatannya.
Berikut keunggulannya.
- Harga free (gratis)/ Premium $24.
- Mudah digunakan, tanpa pengetahuan teknis khusus.
- Dukungan beberapa akun.
3. MEmu
MEmu merupakan emulator Andorid terbaru yang diluncurkan tahun 2015, dengan fokus pada jenis permainan game. Fitur paling penting dari emulator Android ringan ini adalah dukungan terhadap chip AMD dan Nvidia.
Meski sudah mendukung beberapa versi Android, seperti Jelly Bean, Kit Kat, dan Lolipop, MEmu tetap saja memeiliki kelemahan. Misalnya, memiliki kinerja grafis yang jauh lebih rendah dibanding emulator jenis lain.
Berikut keunggulannya.
- Harga free (gratis).
- Mendukung lokasi virtual di Google Maps.
- Mendukung AMD dan Nvidia.
- Pemetaan kunci.
4. KOPlayer
Tak berbeda dengan emulator lainnya, KOPlayer juga fokus untuk menawarkan pengalaman gaming bebas lag dan kinerja ringan.
Hanya saja, karena bersifat gratis, dalam emulator ini juga terdapat iklan. Dan terkadang juga ada buggy, yang bisa membuat pengguna sulit mencopot emulator Android.
Berikut keunggulannya.
- Harga free (gratis).
- UI interface sederhana
- Mendukung semua jenis perangkat Android.
- Mudah di-setting.
5. Genymotion
Genymotion merupakan emulator yang dibuat khusus bagi developer. Lewat emulator ini, pengembang bisa menguji aplikasi untuk bermacam-macam device secara virtual, yang mendukung beberapa versi Android.
Genymotion kompitabel dengan Android Studio dan Android SD. Bahkan, Genymotion juga bisa beroperasi di Linux maupun MacOS. Karena ditujukan bagi developer, banyak fitur-fitur yang ramah pengembang di Genymotion ini.
Berikut keunggulannya.
- Harga premium $136 per tahun.
- Mendukung Android Studio.
- Bisa beroperasi di Linux dan MacOS.
- Mendukung Android versi 4.1 sampai 8.0.
6. Nox Player
Secara khusus, Nox Player menargetkan pasar gamer Android. Emulator ringan ini paling cocok digunakan untuk memainkan game besar, seperti Justice League dan PUBG.
Nox Player juga mendukung pemetaan mouse, tombol keyboard, dan gamepad. Tak hanya itu, emulator ini juga mendukung penentuan CPU dan RAM, sehingga memungkinkan untuk memperoleh hasil terbaik.
Berikut keunggulannya.
- Harga free (gratis).
- Memilki banyak jendela pada satu device.
- Mendukung pemetaan pintasan pada control.
- Mudah di-root.
- UI interface yang sangat bagus.
7. Android Studio
Android Studio merupakan IDE yang dikembangkan Google, untuk para developer. Android Studio dilengkapi dengan emulator bawaan, hanya saja fiturnya lebih sedikit dibanding Genymotion.
Meskipun cenderung sudah diatur, nyatanya Android Studio tetap menjadi favorit banyak developer. Android Studio bisa digunakan untuk fungsi umum ataupun bermain game berat.
Berikut keunggulannya.
- Harga free (gratis).
- Emulator resmi dari Google.
- Mendukung pembaruan rutin
8. Remix OS
Remix OS berbeda dengan emulator-emulator lain, sebab Remix OS adalah keseluruhan OS Android yang bisa dipakai untuk root. Untuk menginstall Remix OS, diperlukan partisi terpisah, tidak bisa dicampur dengan partisi Windows.
Remix OS dibangun oleh mantan karyawan Google. Hanya saja, emulator yang bagus ini tidak mendukung game versi beta.
Berikut keunggulannya.
- Harga free (gratis).
- Manager file baru.
- Bagus untuk aplikasi produktifitas.
9. PrimeOS
Bagi pengguna yang mengikuti perkembangan Remix OS, bisa mencoba alternatif yang lebih sempurna dari PrimeOS. Emulator dengan basis Androidx86 ini, bisa di-boot memakai drive USB dan bisa di-boot ganda di PC.
Kinerja gaming nya sangat bagus, tapi potensi besarnya ada pada pengalaman seperti Android di desktop PC. PrimeOS hadir sebagai emulator ringan, yang mendukung multi jendela dan pemetaan keyboard.
Berikut keunggulannya.
- Pengalaman emulator Android terbaik secara keseluruhan.
- UI interface yang memukau.
- Mendukung multi jendela.
10. ARChon
ARChon sebetulnya bukanlah emulator Android yang handal. ARChon merupakan emulator hasil perbaikan Chrome OS untuk menjalankan Android.
ARChon kurang cocok untuk dipakai gaming hardcore, tapi sangat bagus saat digunakan untuk aplikasi produktifitas, karena aksesnya mudah.
Berikut keunggulannya.
- Harga free (gratis).
- Instalasi mudah.
- Terintegrasi dengan Chrome.
- Bagus untuk aplikasi produktifitas.
11. Bliss OS
Bliss OS memberikan pengalaman yang berbeda saat dipakai. Sebab, emulator ini bekerja layaknya Andorid di PC Windows, yang di-install sebagai Operating System terpisah.
Bliss OS merupakan program open source, yang tidak menampilkan iklan ataupun bug pada emulator.
Berikut keunggulannya.
- Harga free (gratis).
- Open source.
- Bebas iklan.
- Versi beta sudah berjalan di Android 9 Pie.
- Mendukung engine Substartum Them.
12. LeapDroid
LeapDroid merupakan jajaran emulator yang baru dirilis. Karena itu, LeapDroid mempunyai fitur-fitur yang sederhana, dan bisa bekerja dengan spesifikasi PC rendah.
Walaupun begitu, emulator ringan ini juga mampu memberikan pengalaman gaming yang tak kalah menarik. Cuma butuh PC dengan minimal RAM 2GB saja untuk mengaktifkannya.
Berikut keunggulannya.
- Kompitabel dengan Windows 7 SP1, Windows 8.1 dan WIndows 10.
- Sudah menggunakan chipset Intel dan AMD.
- Emulator ringan, sehingga bisa running di PC spek rendah.
13. AMIDuOS
AMIDuOS juga termasuk emulator ringan, dengan akselerasi 3D terbaik untuk memainkan game Android 3D. Hal ini memungkinkan pengalaman terbaik dan memusakan saat gaming 3D.
Untuk menjalankan AMIDuOS, diperlukan RAM minimal 2 GB, tapi akan lebih baik pada RAM 3 GB. Dari Windows 7, 8, 8.1, maupun 10, baik itu 32-bit atau 64-bit, sudah didukung oleh emulator AMIDuOS ini.
Berikut keunggulannya.
- Harga gratis selama masa trial 30 hari.
- Harga premium $15 untuk Android Lollipop atau Jelly Bean.
- Mendukung beragam sensor, seperti orientasi, kompas, gyrometer, dan accelerometer.
- Bagus untuk pekerjaan multitasking.
14. Xamarin
Xamarin jug atermasuk jenis emulator ringan, yang cukup mirip dengan Android Studio. Kelebihannya, Xamarin bisa dihubungkan dengan aplikasi-aplikasi lain, seperti Microsoft Visual Studio.
Xamarin juga sudah dilengkapi dengan built-in emulator bagi pengembang, sehingga sangat cocok untuk menguji aplikasi atau game yang sedang dibuat.
15. Droid4X
Droid4X menjadi emulator yang berbeda dibanding yang lain. Sebab, selain bisa beroperasi di PC windows, Droid4X juga mampu running di perangkat iOS.
Droid4X dirancang dengan banyak add-ons yang dapat memudahkan pengguna untuk memakai emulator ini. Contohnya, saat dibutuhkan sensor accelerometer ketika gaming Android.
16. Andyroid
Andyroid menjadi pilihan yang tepat sebagai emulator Android ringan, untuk PC dengan spesifikasi rendah. Emulator yang satu ini, bisa dimanfaatkan untuk menjadikan smartphone sebagai remote control.
Sehingga, saat Anda capek menggunakan keyboard, bisa langsung memakai smartphone sebagai gantinya. Awalnya, Andyroid memang mengalami banyak kendala, tapi kini sudah jauh lebih baik.
Untuk menggunakannya, sebaiknya PC dilengkapi dengan chipset Intel atau AMD dengan RAM 3 GB. Andyroid kompitabel untuk dioperasikan di Windows 7 SP1 dan Windows 8.1.
17. YouWave
YouWave cukup ringan untuk dijalankan di Netbook. Bukan hanya itu, YouWave juga memiliki proses instalasi yang cepat dan mudah. YouWave juga kompitabel dengan perangkat Windows dan MacOS.
Walaupun tidak dilengkapi dengan fitur khusus game, tapi YouWave juga bisa dipakai untuk game ringan. Untuk Android Ice Cream Sandwich, masih diberikan versi gratis oleh YouWave. Tapi untuk Android Lolipop, mesti membayar $30.
18. Windroye
Windroye merupakan emulator yang stabil dan handal meski dioperasikan di PC yang berspesifikasi rendah. Misalnya adalah PC dengan spesifikasi single core dan RAM 2 GB.
Windroye menawarkan sistem Android penuh, dengan Launcher default. Meskipun bersifat gratis, Windroye sama sekali tidak menampilkan iklan.
19. PhoenixOS
PhoenixOS merupakan saingan berat RemixOS, karena mampu mengemulsikan sistem kerja dan interface Android dengan sangat baik. Untuk memakainya, hanya perlu USB flash drive untuk tempat instalasi, sehingga cukup mudah digunakan.
PhoenixOS mendukung kebutuhan dual boot. Bahkan, PhoenixOS juga bisa beroperasi di perangkat komputer dengan spek rendah.
20. FydeOS
FydeOS merupakan emulator yang sebetulnya masih berbentuk Beta. Hanya, untuk kebutuhan komputer dengan spesifikasi rendah, FydeOS bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat.
FydeOS dibuat dengan basis open source chromium, sehingga bisa mengubah PC menjadi suatu replikas ChromeBook. FydeOS tidak teredia di Google Play Store, karena Google diblokir di China.
21. LDPlayer
LDPlayer didesain secara spesial untuk memainkan game PUBG Mobile, Mobile Legends, AOV, dan lain-lain. Menariknya, dengan emulator ringan ini, Anda bisa memainkan beberapa game dalam Windows game yang sama.
Tak hanya itu, LDPlayer juga mampu beroperasi di PC dengan spesifikasi rendah. Banyak benchmark game yang sudah memanfaatkan emulator terbaik ini dengan hasil yang memuaskan.
22. Tencent Gaming Buddy
Tencent Gaming Buddy mulai dikenal sejak PUBG marak dimainkan para gamers. Hal ini tidak lepas dari fakta bahwa, pengembang emulator yang satu ini, juga pengembang PUBG Mobile.
Walaupun dikhususkan untuk PUBG Mobile, Tencent Gaming Buddy juga dapat dipakai untuk memainkan game yang lain, misalnya Mobile Legends.
23. Official Android Emulator
Official Android Emulator merupakan emulator terbaik untuk para developer karena kecanggihan fitur-fiturnya. Umumnya, Official Android Emulator banyak dipakai untuk testing atau pengujian aplikasi Android yang baru dibuat.
Karena itu, emulator ini kurang cocok apabila dipakai oleh end user atau pengguna Android biasa. Apalagi proses instalasinya cukup rumit dilakukan, tidak segampang jenis emulator lainnya.
24. Offical Android SDK
Emulator terbaik untuk Android selanjutnya adalah Offical Android SDK. Tools yang satu ini, juga diperuntukkan bagi developer aplikasi Android.
Umumnya, emulator ini dipakai untuk kebutuhan testing, dengan kinerja yang cenderung ringan. Anda pun juga bisa memainkan game di emulator ringan ini tanpa harus macet-macet.
Hanya saja, ukuran emulatornya sangat besar, yang mencapai 1.6 GB.
Nah, itulah tadi emulator-emulator terbaik Android terbaik dan ringan untuk dipakai di PC.
Dari list tersebut, mana yang paling recomended menurut Anda?
Untuk memilihnya, sebaiknya sesuaikan saja ya, kebutuhan Anda dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing emulator.