Rina Mardiana Seorang jurnalis lulusan Universitas Padjajaran angkatan 2016. Kini ia menjadi jurnalis lapangan di salah satu media televisi dan penulis khusus online.

Fungsi Root di Android

7 min read

Apa itu root
fungsi root di android

Barangkali Anda pernah mendengar kata root namun tidak sepenuhnya paham apa itu root? Namun bagi Anda pemilik Android istilah root mungkin sudah tidak asing lagi dan malah justru tertarik untuk mencobanya.

Root adalah kata dalam bahasa Inggris yang jika diterjemahkan berarti akar. Namun jika dikaitkan dengan Android, root sejatinya merupakan proses yang memungkinkan pengguna sistem operasi atau OS Android untuk mendapatkan kontrol lebih dan akses istimewa ke dalam berbagai sistem dan sub-sistem di dalamnya. Kegiatan root sendiri biasa disebut dengan istilah rooting.

Apalagi pada dasarnya Android merupakan versi kernel dari Linux yang telah dimodifikasi. Dengan kata lain, OS Android sebenarnya bersifat open source seperti halnya Linux atau sistem operasi mirip Unix lainnya.

Sebagai salah satu sistem operasi yang terbuka dan dapat disesuaikan sedemikan rupa, rooting pada smartphone Android tentu saja bisa menjadi pilihan, terutama bagi Anda yang suka melakukan kustomisasi, mengutak-atik, atau mengoprek smartphone Android.

Lantas apa saja sih fungsi root di android yang bisa Anda dapatkan jika melakukan rooting Andorid?

Rooting sering dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi batasan yang dipasang oleh operator atau produsen perangkat keras pada beberapa smartphone. Oleh sebab itu, rooting mampu memberikan kemampuan untuk mengubah atau mengganti aplikasi dan setelan sistem, menjalankan aplikasi khusus yang memerlukan izin pada tingkat administrator, atau melakukan operasi lain yang tidak dapat dilakukan oleh pengguna Android biasa.

Akses tersebut sebenarnya telah dikunci dan dibatasi oleh produsen dan operator perangkat keras smartphone. Namun, dengan rooting, Anda memiliki ijin yang setara dengan administrator, dalam hal tersebut yakni produsen dan operator perangkat keras smartphone. Sehingga dengan rooting, Anda bisa dengan leluasa memodifikasi file atau data yang terletak pada sistem dan sub-sistem OS Andorid dalam smartphone Anda.

Ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan melalui rooting, seperti misalnya memakismalkan kinerja Android, mengatur fungsi hardware atau perangkat keras secara langsung, menghapus aplikasi bawaan, menginstal aplikasi khsusu atau alternatif, mengelola sumber daya smartphone, mengosongkan memori secara penuh dan lain sebaginya.

Tetapi melakukan rooting juga bukan berarti tanpa konsekuensi. Sebab produsen dan operator perangkat keras smartphone mengunci akses ijin administrator ke dalam OS Android tidaklah tanpa alasan.

Beberapa alasan tersebut yang bisa menjadi dari rooting adalah sebagai berikut. Menjamin garansi produk smartphone, meminimalisir kerusakan perangkat keras, mencegah masuknya malware, virus, spyware, dan Trojan yang bisa mengganggu keamanan privasi pengguna smartphone, menjaga performa dan kinerja smartphone sesuai umur produk dan lain sebagainya.

Berdasarkan deskripsi singkat, keuntungan dan resiko dari rooting tersebut, ada baiknya Anda pertimbangan terlebih dahulu dengan matang sebelum Anda memutuskan untuk melakukan rooting smartphone Android yang Anda miliki. Anda juga bisa menyimak beberapa poin penjelasan lanjutan sebagai berikut sebagai bahan pertimbangan dan metode untuk melakukan rooting.

Fungsi root

Pada dasarnya beberapa produsen smartphone mengunci OS Android dengan yang biasa disebut sebagai Lock Bootloader. Tetapi, Google sendiri sebagai pemilik Android dan beberapa vendor seperti HTC, Asus, LG, Sony, atau Xiaomi, secara terbuka memberikan kesempatan kepada pengguna untuk membuka kunci perangkatnya bahkan termasuk memodifikasi atau mengganti OS Android secara penuh.

Berdasarkan hal tersebut, fungsi root di android sebenarnya berbeda dari hanya membuka kunci atau Lock Bootloader. Selain itu, rooting juga berbeda dari jailbreak yang dijalankan pada sistem operasi Apple, iOS. Sebab tanpa rooting, pengguna masih bisa menginstal aplikasi tidak resmi diluar Play Store melalui sideload yang terdapat di menu pegaturan atau pada konfigurasi “developer options”. Sedangkan jailbreak pada Apple iOS salah satunya berfungsi menginstal aplikasi diluar App Store.

Oleh sebab itu fungsi rooting sendiri sejatinya adalah menjalankan perintah dan mendapatkan hak akses administratif yang biasanya tidak tersedia untuk perangkat keras di dalam menu pengaturan atau konfigurasi stok. Sehingga rooting diperlukan untuk fungsi operasi yang lebih maju atau advance, misalnya, memodifikasi atau meghapus file sistem, menghapus aplikasi bawaan, dan beberapa akses mendasar ke dalam perangkat keras, seperti me-reboot, mengontrol lampu notifikasi, mengkalibrasi ulang layar sentuh smartphone, dan termasuk operasi sekunder membuka Lock Bootloader untuk menghapus atau mengganti OS Android terinstal.

Manfaat root pada hp

Seperti yang telah dijelaskan secara singkat di awal pembahasan mengenai rooting smartphone Android. Ada beberapa keuntungan dan kekurangan dari proses rooting. Satu-satunya batasan nyata dalam proses rooting adalah tingkat keahlian bahasa pemrograman atau pengkodean. Selain itu beberapa manfaat dari rooting:

Keuntungan

  • Kontrol aplikasi penuh, termasuk kemampuan untuk mencadangkan, memulihkan, atau mengedit aplikasi secara bersamaan, termasuk menghapus bloatware atau aplikasi bawaan yang terinstal di beberapa perangkat smartphone Android.
  • Mampu mengelola dan mengontrol penuh dari kernel, misalnya melakukan overclocking atau underclocking CPU dan GPU.
  • Menginstal firmware atau ROM khusus serta beberapa software atau perangkat lunak seperti Xposed, Greenify, Magisk, BusyBox dan lainnya, yang memungkinkan tingkat kontrol tambahan pada smartphone yang di-rooting.
  • Mengubah tampilan visual seperti misalnya tema, warna ikon baterai, hingga animasi boot yang muncul saat perangkat melakukan booting, dan sebagainya.
  • Melakukan tweaking atau memakismalkan kinerja smartphone Android seperti baterai, memori, dan lain sebagainya, dengan cara mengedit file build.prop yang terdapat di direktori /system/build.prop.

Kekurangan

  • Hilangnya garansi resmi dari vendor smartphone Andorid, meskipun Anda bisa melakukan unroot namun vendor mempunyai cara tersendiri untuk mengetahui apakah perangkatnya sudah di-root atau belum.
  • Tidak bisa melakukan update OS melalui over-the-air (OTA) yaitu secara langsung dari smartphone Android menggunakan jaringan internet, biasanya terletak pada menu pengaturan “System update”.
  • Memperlebar celah bagi malware, virus, spyware, atau Trojan ke dalam smartphone Android yang bisa membahayakan privasi data pengguna, baik itu melalui file atau aplikasi tidak resmi maupun lewat jaringan internet.
  • Menurunkan performa smartphone, biasanya terjadi apabila terjadiproses tweaking yang terlalu banyak atau karena tweak tidak cocok dengan smartphone.
  • Apabila proses rooting salah langkah bisa menyebabkan malfungsi pada perangkat smartphone Android, seperti misalnya kerusakan sistem, error, bootloop, softbrick, hingga hardbrick.

Cara Root pada hp android

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk melakukan root smartphone Android. Secara umum langkah pertama yang dapat dilakukan adalah membuka Lock Bootloader OEM lewat protokol Fastboot atau unlock bootloader, meskipun tidak semua smartphone bisa dibuka Lock Bootlader-nya.

Beberapa metode rooting juga melibatkan penggunaan command prompt atau CMD melalui PC/laptop dan menggunakan tools developer yang disebut Android Debug Brigade (ADB). Rooting juga bisa dibedakan menjadi soft-rooting dan hard-rooting.

Proses rooting juga bervariasi antar perangkat smartphone Android. Namun biasanya termasuk menggunakan cara Exploit pada satu atau beberapa bug kemaanan yang terdapat di dalam firmware, yaitu dalam versi OS Andorid yang terinstal di perangkat smartphone. Nah, berikut beberapa opsi untuk melakukan rooting.

Melalui PC/laptop

Melakukan rooting menggunakan PC/laptop memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi daripada hanya hanya memakai aplikasi rooting yang di-install di smartphone Andorid. Namun ada beberapa tahapan sebelum mulai melakukan rooting melalui PC/laptop yaitu sebagai berikut:

  1. Mengaktifkan USB Debugging

USB Debugging berfungsi menjembatani pernagkat smartphone Andorid dengan PC/laptop, untuk dapat mengaktifkannya Anda harus mengikuti beberapa langkah sebagai berikut:

  • Masuk ke dalam menu penggaturan (Settings) dan pilig opsi tentang ponsel (About phone) > ketuk pilihan Build Number lalu klik beberapa kali hingga muncul pop-up dengan tulisan, sekarang kamu adalah pengembang (You are now a developer).
  • Kembali ke menu pengaturan (Settings) > masuk ke dalam menu opsi pengembang (Developer options) > cari pilihan USB Debugging dan aktifkan
  • Terkahir, kembali lagi ke menu pengaturan (Settings) > cari menu pengaturan keamanan (Security) > aktifkan pilihan, sumber tidak dikenal (Unknown source).

2. Mengisntal software atau aplikasi rooting Android di PC/laptop

Setelah USB Debugging diaktifkan, maka selanjutnya Anda bisa melakukan rooting smartphone Android dengan berbagai pilihan software atau aplikasi root yang tersedia. Seperti misalnya, KingoRoot, OneClick Root, iRoot, dan sebagainya, sesuaikan dengan tipe perangkat smartphone Android yang Anda miliki.

Selain itu, pastikan seblum Anda melakukan rooting smartphone Android gunakan kabel USB yang berada dalam kondisi baik dan pastikan baterai smartphone Android dalam keadaan penuh. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir kegagalan proses rooting smartphone Android.

Tanpa melalui PC/laptop

Selain melalui PC/laptop, Anda juga bisa melakukan rooting smartphone Android bermodalkan aplikasi yang di-install langsung pada perangkat smartphone Android. Nah, ada beberapa aplikasi yang bisa Anda gunakan, misalnya KingRoot, SuperSU, Framaroot, KingoRoot, dan sebagainya.

Melakukan rooting tanpa melalui PC/laptop bisa Anda lakukan jika dirasa belum cukup advance atau memang terkendala ketiadaan PC/laptop. Tetapi yang perlu dipastikan adalah sebelum mulai rooting, pastikan baterai smartphone Andorid berada dalam keadaan penuh atau full charge.

Cara mengecek hp root

Selanjutnya apabila Anda telah selesai melakukan rooting smartphone Android, salah satu cara untuk mengetahui berhasil tidaknya adalah dengan cara mengecek smartphone yang sudah di-root. Ada beberapa cara untuk mengetahuinya, yaitu sebagai berikut:

  1. Mengecek smartphone Android yang sudah di-root tanpa aplikasi

Melakukan rooting pada smartphone Android akan meninggalkan jejak. Meskipun menggunakan aplikasi berbeda, secara umum jejak tersebut cenderung sama. Nah berikut cara mengeceknya:

  • Aktifkan perangkat smartphone Android
  • Cara ini hanya berfungsi apabila Anda menggunakan aplikasi root Android, KingRoot atau SuperSU
  • Buka menu aplikasi
  • Carilah aplikasi bernama Kinguser atau SuperSU
  • Apabila aplikasi tersebut berhasil ditemukan, maka smartphone Android Anda telah berhasil di-root.

2. Mengecek smartphone Andorid yang sudah di-root dengan aplikasi Root Checker

Cara kedua untuk mengecek smartphone Andorid yang sudah di-root dan termasuk cara yang cukup efektif, adalah dengan menggunakan aplikasi Root Checker. Sebab, beberapa aplikasi rooting mungkin tidak meninggalkan jejak aplikasi di dalam perangkat atau karena terjadi beberapa kesalahan.

Berikut cara menggunakan aplikasi Root Checker:

  • Aktifkan perangkat smartphone Android
  • Buka menu aplikasi dan pilih aplikasi Root Checker yang sudah di-install dari Google Play Store
  • Pilih tombol Agree
  • Klik Verify Root Access
  • Pilih opsi Grant
  • Tunggu beberapa saat
  • Setelah proses tersebut dilakukan, maka akan muncul konfirmasi hasil analisa yang dilakukan oleh aplikasi Root Checker. Sehingga, pengguna bisa mengetahui apakah perangkat smartphone Android sudah di-root atau belum.

3. Mengecek smartphone Android yang sudah di-root dengan Terminal

Cara ketiga untuk mengetahui apakah smartphone Android sudah di-root atau belum adalah dengan menggunakan aplikasi Terminal for Andorid dari Google Play Store atau dengan terminal ADB di PC/laptop. Meskipun terkesan cukup rumit, tapi sebenarnya mudah untuk dipahami, berikut langkahnya:

  • Buka terminal, boleh dengan aplikasi Terminal for Android atau lewat terminal ADB di PC/laptop
  • Selanjutnya perhatikan tulisan yang ditampilkan. Jika terdapat tanda # maka bisa dipastikan bahwa smartphone Android berhasil di-root. Namun, jika yang muncul adalah tanda $ maka bisa disimpulkan bahwa smartphone Andorid belum di-root.

FAQ

Seberapa Penting Root Android?

Seperti yang telah kita ketahui bahwa pengguna smartphone Anroid memiliki keterbatasan dalam mengubah sistem yang ada di Android jika belum di-rooting.

Hal teresebut ditujukan untuk mengurangi resiko kerusakan atau kekacauan sistem yang diakibatkan saat mengubah file atau data sistem tanpa pemahaman mendalam.

Nah, rooting pada Android tersebut akan sangat membantu pemilik ponsel dalam mengelola perangkatnya, misal menghapus aplikasi bawaan, mengubah pengaturan default, atau menggunakan aplikasi khusus yang memang memerlukan akses rooting.

Apakah Root itu Berbahaya?

Karena niatnya dengan melakukan rooting pengguna bisa memodifikasi perangkat dengan lebih bebas, tentunya hal tersebut terbilang cukup beresiko bagi pemula.

Sehingga bukan menjadikan perangkat lebih multifungi, rooting yang tidak tepat juga bisa menyebabkan kerusakan sistem dan resiko terbesarnya adalah perangkat rusak.

Selain itu, dengan melakukan rooting maka Anda akan kehilangan garansi resmi yang diberikan oleh distributor maupun vendor. Jadi bisa menjadi bahan pertimbangan.

Apakah Ada Kemungkinan Gagal Root?

Rooting adalah proses yang mudah dan sebagian besar aplikasi bisa dilakukan dengan sekali klik, namun kegagalan rooting juga bisa menimpa beberapa pengguna.

Nah, kegagalan ini bisa terjadi karena perangkat tidak kompatibel dengan aplikasi yang digunakan. Bisa juga karena ada tahapan yang salah saat melakukan rooting.

Bagaimana Saya Tahu Android Sudah Diroot?

Sebenarnya, Android yang sudah di-root dan tanpa root bisa dilihat secara visual melalui adanya aplikasi root yang telah terinstal di perangkat smartphone Android.

Namun, karena tidak semuanya ada, dan jika Anda masih kesulitan maka bisa menggunakan aplikasi pengecekan status root Android, salah satunya, Root Checker.

Bagaimana Cara Unroot Android?

Cara unroot Android bisa dilakukan dengan mudah menggunakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan root sebelumnya jika memang aplikasi tersebut memiliki fitur unroot. Jika tidak, maka Anda bisa memanfaatkan aplikasi unroot yang lainnya.

5. Kesimpulan

Nah, itulah apa yang dimaksud rooting pada smartphone Android. Ada beberapa manfaat bagi pengguna yang bisa didapatkan tetapi juga sebanding dengan resiko yang muncul. Oleh sebab itu, menurut penulis, sebaiknya rooting dilakukan apabila memang Anda membutuhkan saja atau karena alasan yang mengharuskan.

Sehingga bagi Anda yang memutuskan ingin mengoprek atau melakukan rooting smartphone Android, lakukanlah dengan hati-hati dan siap menangung segala resikonya.

Pastikan bahwa Anda mengikuti langkah-langkah rooting dengan seksama, alangkah lebih baik lagi, apabila Anda ingin melakukan rooting pertama kali, cobalah pada smartphone yang memang sudah tidak digunakan untuk kegiatan produktif dan telah habis masa garansinya. Selain itu, sebaiknya lakukan rooting dengan cara yang lebih advance, yaitu melalui PC/laptop, sebab memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.

Baca juga: Cara Mengatasi Aplikasi Tidak Terpasang

Rina Mardiana
Rina Mardiana Seorang jurnalis lulusan Universitas Padjajaran angkatan 2016. Kini ia menjadi jurnalis lapangan di salah satu media televisi dan penulis khusus online.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *