Siva Nurikhsa Mahasiswi asal Malang, Jawa Timur, yang kesehariannya tak pernah jauh dari layar laptop. Terima kasih telah membaca tulisan saya. :)

Mengenal Teknologi Raid

4 min read

Teknologi Raid

Kuotabro.com – Dalam pembahasan kali ini kami akan memberikan penjelasan secara lengkap tentang teknologi Raid.

Apakah diantara pembaca ada yang pernah mendengar tentang teknologi Raid?

Dalam sektor penyimpanan data kita mengenal istilah teknologi Raid.

Bisa dikatakan sebagai teknologi penyimpanan data komputer, Raid sangat berguna dalam mengimplementasikan toleransi kesalahan pada harddisk dengan menggunakan redudansi data, baik dalam penggunaan software maupun hardware.

Bagi orang awam mungkin kurang familiar dengan istilah Raid yang ada dalam bidang komputer ini.

Untuk itu, jika anda ingin mengetahui tentang teknologi Raid maka simak penjelasan berikut ini secara lengkap.

Pengertian Raid

Apa yang dimaksud dengan Raid?

Raid adalah kependekan dari Redundant Array of Independent Disk, yaitu sebuah teknologi dalam sistem penyimpanan data komputer yang diperlukan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan dalam media penyimpanan komputer, terutama dalam media penyimpanan harddisk.

Raid bekerja menggunakan cara redundansi atau penumpukan data baik menggunakan perangkat lunak maupun unit perangkat keras terpisah.

Dengan menggunakan teknologi tersebut maka data yang disimpan akan di replika atau dibagi ke beberapa harddisk secara terpisah.

Tujuannya untuk meningkatkan keandalan data dan meningkatkan performa harddisk

Raid membantu penyimpanan data yang tidak hanya diletakkan dalam beberapa disk sehingga dapat meningkatkan kehandalan data.

Meskipun ada disk yang rusak maka data yang tersimpan tetap aman serta hardisk yang rusak dapat diganti dengan segera tanpa mengakibatkan dampak eksistensi data.

Sedangkan pada performa I/O hardisk akan terpenuhi ketika hardisk melakukan baca atau tulis yang tidak dilakukan sendiri tetapi melakukannya bersama dengan hardisk lainnya.

Sederhananya mereka akan bergotong-royong melakukan tugas berkat penerapan teknologi Raid.

Misalnya ketika Raid 0 dengan 2 hardisk maka apabila kecepatan per disk adalah 7200 rpm, pada Raid 0 kecepatan akan berlipat ganda atau dua kali lipat menjadi 14400 rpm.

Karakteristik Raid

Mengajar dari pengertian Raid seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, adapun berikut ini beberapa kriteria atau karakteristik umum dari teknologi Raid;

  • Data didistribusikan pada drive fisik array
  • Sekumpulan disk drive yang diklaim sebagai sistem tunggal dalam disk
  • Kapasitas redudansi disk digunakan dalam penyimpanan informasi paritas yang sudah menjamin recovery data ketika terjadi kegagalan disk atau suatu masalah.

Sederhananya teknologi Raid adalah jawaban dari masalah kesenjangan kelajuan disk memory dengan CPU melalui cara dengan mengganti disk kapasitas besar keberapa disk dengan kapasitas kecil.

Awal Mula Teknologi RAID

Sekedar informasi tentang awal mula munculnya teknologi Raid yaitu pertama kali dikenalkan oleh David A. Patterson, Garth A. Gibson dan Randy Katz yang berasal dari University of California, Berkeley, AS di tahun 1987.

Meskipun pada saat itu mereka menggunakan istilah Raid untuk pertama kalinya, akan tetapi hak paten dari teknologi Raid dimiliki oleh Norman Ken Ouchi dari IBM di tahun 1978.

Dulunya ketika PC belum secanggih saat ini untuk melakukan raid maka perlu card pci tambahan, hal itu karena chipset motherboard pada zaman dulu tidak mendukung fungsi sehingga untuk menikmati teknologi tersebut membutuhkan 2 hdd.

Dikarenakan harus membeli PCI Card maka total budget yang harus dikeluarkan jadi lebih mahal.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu sekarang sudah semakin maju pesat sehingga fungsinya pun dapat dimasukkan pada single chipset I/O.

Bahkan pengguna sudah bisa menikmati teknologi Raid pada notebook, notebook work station dan gaming base pada umumnya sudah mendukung teknologi raid karena sesuai dengan kebutuhan yang high performance.

Level-Level Standar RAID

Perlu diketahui bahwa level standar dari Raid ada lima.

Namun seiring berkembangnya teknologi komputer saat ini ada beberapa level baru yang bermunculan.

Dalam pembahasan kali ini kami akan membahas 7 level Raid yang umum digunakan.

RAID 0

Raid 0

Diagram Raid 0 atau disebut juga dengan stripe set/ striped volume, dimana data akan terpisah merata kedua hardisk atau lebih tanpa informasi parity dalam meningkatkan kecepatan.

Parity data dalam Raid diperlukan ketika akan memeriksa error harddisk serta mendapatkan redudansi data.

jadi ketika ada hardisk yang rusak atau error maka secara otomatis Raid melakukan rekonstruksi data di hardisk yang baru.

Parity data pada Raid 0 ini tidak ada sehingga ketika hardisk rusak maka otomatis data akan rusak.

Raid di level 0 tidak ada redudansi data atau kehandalan data.

Umumnya Raid 0 diperlukan ketika ingin meningkatkan performa baca atau tulis aja atau ketika ingin memperbesar kapasitas penyimpanan tanpa mementingkan redudansi data.

penggunaan 3 hardisk sata 7200rpm maka anda akan mendapatkan performa setara 3 x 7200 rpm atau 21600 RPM.

Dengan 3 hardisk SATA 7200 rpm, anda akan memiliki performa setara 3 x 7200 rpm = 21600 rpm.

RAID 1

RAID 1

Pada teknologi Raid 1 maka data di hardisk pertama akan disalin sama persis ke hardisk yang kedua atau istilahnya disebut dengan mirroring.

Bagi Anda yang mementingkan performa baca serta kehandalan data dari pada penyimpanan maka penggunaan teknologi Raid 1 ini bisa jadi pilihan yang pas.

Penggunaan teknologi Raid 1 apabila ada salah satu hardisk yang mengalami error atau kerusakan maka data akan tetap aman karena sudah terjalin di hardisk yang kedua.

Dalam hal ini jika hardisk yang error mendapatkan ganti, maka otomatis the Raid 1 akan melakukan salinan atau mirroring ke hardisk yang baru.

Jadi sederhananya ketika 2 hardisk diatur menggunakan teknologi Raid 1 maka tetap kapasitasnya hanya seperti memiliki satu hari saja.

Misalnya ketika 2 x 1TB hard disk yang menggunakan Raid 1 maka kapasitas penyimpanan yang bisa digunakan hanya 1TB saja.

Salah satu keunggulan dari teknologi Raid 1 ini memiliki kecepatan baca atau tulis yang cukup bagus walaupun tidak setinggi performa kecepatan data dari nol.

Kekurangan dari teknologi Raid 1 hanya pada kapasitas penyimpanan saja.

Teknologi Raid 1 biasanya digunakan pada operasi sistem dan transactional database.

RAID 5

RAID 5

Teknologi Raid 5 menggunakan metode block level striping dengan data parity yang didistribusikan ke seluruh hardisk.

Teknologi Raid ini cukup populer karena memiliki kemampuan untuk menghadirkan redudansi data dengan biaya yang cukup terjangkau.

Raid 5 memiliki toleransi kerusakan satu saja, layaknya pada Raid 1.

Jadi ketika pengguna menggunakan 3 x 1TB hardisk, maka kapasitas penyimpanan dapat digunakan adalah 2TB. Kapasitas 1TB lainnya digunakan untuk toleransi kerusakan.

Teknologi Raid 5 ini memiliki performa budget dua kali lipat lebih cepat namun tidak memiliki peningkatan pada peta tulis.

Raid level dianjurkan dalam penyimpanan data file server atau untuk kepentingan backup server.

RAID 6

RAID 6

Teknologi Raid 6 ini hampir mirip dengan Raid 5 namun berbeda dalam penambahan parity block.

Pada teknologi Raid 5 toleransi kerusakan disk hanya 1, sedangkan pada 6 memiliki dua disk.

Teknologi Raid 6 juga sudah memiliki penambahan extra parity block sehingga redudansi data lebih bagus ketimbang Raid 5.

Sedangkan untuk sisi performa baca maupun tulis tidak ada perbedaan yang signifikan dengan raid 5.

Level raid 6 dianjurkan untuk solusi HA (High Availability), Mission Critical Apps, serta server yang perlu menggunakan kapasitas penyimpanan yang besar).

RAID 10

RAID 10

Bright 10 ini bisa juga disebut dengan Raid 1 dan Raid 0 atau dengan kata lain kombinasi keduanya. Namun berbeda dengan Raid 0 + 1 dari segi penggunaan levelnya yang di balik.

Raid 10 sebenarnya bukan di level standar Raid yang dikembangkan untuk driver Linux MD.

Raid 10 ini membutuhkan minimal 4 hardisk.

read 10 merupakan kombinasi antara Raid 0 dan Raid 1 dengan performa baca atau tulis serta redudansi data yang tinggi.

Selain itu teknologi ini memiliki toleransi kerusakan hingga beberapa hardisk, yaitu memiliki toleransi kerusakan satu hardisk untuk setiap mirror stripe.

Raid 10 umumnya diimplementasikan pada database server aplikasi dan web server atau server server yang memerlukan performa hardisk tinggi.

RAID 50

RAID 50

Raid 50 disebut juga dengan Raid 5 + 0, yaitu berupakombinasi block level striping dari Raid 0 dengan distribusi parity pada Raid 5.

Penggunaan teknologi atau level 50 memerlukan sedikitnya 6 hardisk.

Apabila salah satu harddisk dari setiap Raid 5 ada yang rusak maka data akan tetap aman.

Namun perlu diketahui jika hardisk yang error atau rusak tidak segera diganti maka akan menyebabkan harddisk dari Raid 5 juga akan mengalami kerusakan.

Penggantian hardisk diperlukan agar tetap menjaga redudansinya.

Raid 5 memiliki toleransi kerusakan satu hardisk per sub array. Layaknya pada teknologi Raid 10, Raid 50 ini juga memiliki performa baca atau tulis serta redudansi data yang tinggi sehingga toleransi kerusakannya pun juga cukup baik.

Penggunaan teknologi Raid 50 biasanya diimplementasikan pada server aplikasi, server database dan server penyimpanan file.

RAID 60

RAID 60

Raid 60 adalah kombinasi block-level striping Raid 0 dengan distribusi parity 6. Penggunaan Raid 60 perlu menggunakan sedikitnya delapan hardisk.

Teknologi Raid 60 dan rawit 50 tidak banyak perbedaan hanya saja yang membedakan dari segi toleransi kerusakan hardisk.

Apabila pada Raid 50 toleransi kerusakan satu hardisk per sub array, sedangkan di Raid 60 adalah 2 hardisk per sub array.

Teknologi Raid 60 biasanya diimplementasikan pada solusi High Availability, Mission Critical Apps atau server yang membutuhkan kapasitas penyimpanan yang besar.

Penggunaan setiap jenis Raid bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sendiri. teknologi penyimpanan data seperti ini wajib untuk diimplementasikan pada sebuah perusahaan jika tidak mau kehilangan data-datanya ketika mengalami error.

Akhir Kata

Demikian itulah penjelasan tentang teknologi Raid yang mungkin bisa menambah pengetahuan atau wawasan pembaca.

Secara garis besar dapat dismpulkan teknologi Raid yang menggunakan lebih dari satu hardisk bertujuan agar memperoleh kinerja yang lebih baik dibanding dengan hanya menggunakan 1 hardisk.

Karena ketika memiliki redudansi maka apabila hardisk masalah data tidak akan hilang.

Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Siva Nurikhsa Mahasiswi asal Malang, Jawa Timur, yang kesehariannya tak pernah jauh dari layar laptop. Terima kasih telah membaca tulisan saya. :)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *