Siva Nurikhsa Mahasiswi asal Malang, Jawa Timur, yang kesehariannya tak pernah jauh dari layar laptop. Terima kasih telah membaca tulisan saya. :)

Perbedaan IPV4 dan IPV6

6 min read

Perbedaan IPV4 dan IPV6

Kuotabro.com – Dalam pembahasan kali ini kami akan mengulas perbedaan antara IPV4 dan IPV6. Keduanya sangat penting dalam dunia jaringan yaitu mengenai protokol pengalamatan jaringan.

Alamat IP digunakan bagi perangkat agar bisa terhubung antara satu perangkat dengan perangkat lainnya.

IP atau Internet Protocol sendiri memiliki alamat yang unik untuk mengidentifikasi perangkat jaringan dalam sistem pengalamatan jaringan.

Mari kita bahas lebih dalam tentang IP dan perbedaan antara IPV4 dan IPV6.

Apa itu IP Address?

Apa itu IP Address

Sebelum mengetahui perbedaan antara IPV4 dan IPV6, mari ketahui terlebih dahulu pengertian dari IP itu sendiri.

IP atau internet protocol address adalah bilangan biner yang terdiri dari 32 bit – 128 bit yang berbeda serta unik antara satu dengan yang lainnya di mana dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasi komputer host di dalam jaringan internet.

Fungsi dari IP address dalam jaringan komputer yaitu sebagai alamat pada komputer agar dapat terhubung ke komputer lainnya.

Biasanya alamat IP terdiri dari empat blok, untuk setiap bloknya diisi dari nol sampai 255.

Dalam penggunaannya IP dialokasikan dalam dua jenis yaitu IP private dan ip publik.

IP private digunakan ketika membutuhkan akses ke sebuah jaringan lokal seperti LAN. Sedangkan untuk IP publik digunakan untuk mengakses layanan jaringan dalam ruang lingkup yang lebih besar, seperti internet.

Saat ini IP tersedia dalam versi 4 dan 6 atau yang disebut IPV4 dan IPV6.

Pengertian IPV4 dan IPV6 Dalam Jaringan

Pengertian IPV4 dan IPV6

Penting sekali untuk mengetahui pengertian dari masing-masing IPV4 maupun IPV6 agar bisa mengetahui letak perbedaan dari kedua IP address ini.

Adapun berikut ini masing-masing pengertian dari IPV4 dan IPV6;

Pengertian IPV4

Pengertian IPV4

IPV4 adalah kependekan dari internet protocol version 4 yang terdiri atas 32 bit. IPV4 digunakan dalam pengalamatan jaringan dengan membagi network serta host dengan bantuan subnetmask dalam menentukan subnet.

Secara teoritis IPV4 mampu mengatasi hingga 4 miliar komputer host atau lebih, yaitu lebih tepatnya sekitar 4.294.967.296 host dari seluruh dunia.

Dalam hal ini IPV4 bertanggung jawab terhadap sebagian besar lalu lintas di internet yang mana protokol tersebut telah digunakan sejak kemunculan awal internet.

Jumlah host didapatkan dari 256 yang dipangkatkan 4. Maka nilai maksimal alamat IP untuk versi 4 ini yaitu 255.255.255.255 dimana nilai ini dihitung dari nol.

Dengan begitu maka nilai host yang bisa ditampung yaitu 256 x 256 x 256 x 256 dan didapatkan total seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

Karena host dari seluruh dunia sudah melebihi kuota tersebut maka diciptakanlah IPV6 atau IP versi 6.

Pengertian IPV6

Pengertian IPV6

IPV6 adalah internet protocol yang berperan dalam menggantikan IPV4.

Alasan utama perlunya dilakukan upgrading menuju ke versi 6 ini yaitu karena persoalan IP address.

Berdasarkan informasi dari InterNIC sebagai perusahaan yang menangani Iap Address dari seluruh dunia, mereka mengakui telah kehabisan alamat IP pada kelas a dan b sehingga sekarang menuju ke kelas c.

Tidak ada pilihan lain selain melakukan upgrading IP ke versi yang lebih baikdemi mengatasi persoalan keterbatasan kuota tadi.

Di dalam IPV6 ini memiliki fitur utama yaitu melakukan konfigurasi otomatis alamat.

Melalui fitur tersebut juga dapat mendukung konektivitas yang lebih cepat di setiap perangkat-perangkat jaringan.

Selain itu IPV6 juga memiliki ruang alamat yang lebih besar daripada versi yang sebelumnya, menawarkan lebih banyak plug-and-play serta masih banyak fitur menarik lainnya.

Akan lebih jelas dalam mengetahui perbedaan antara IPV4 dan IPV6, maka silakan baca pada sub pembahasan yang berikutnya.

Perbedaan Antara IPV4 dan IPV6

Perbedaan IPV4 dan IPV6

Untuk mengetahui perbedaan antara IPV4 dan IPV6, berikut ini kami akan membaginya dalam beberapa kategori fitur yang terdapat dalam masing-masing IP address tersebut.

Routing

Routing adalah proses ketika suatu item dapat sampai ke tujuan dari lokasi satu ke lokasi lainnya. Performa routing pada IPV4 akan menurun dengan ukuran table routing yang semakin membesar. Hal itu disebabkan karena pemeriksaan header pada setiap hop switch dan router. Sedangkan pada IPV6 memiliki sistem routing yang lebih efisien dibanding versi 4 serta memiliki kemampuan mengelola table routing yang lebih besar.

Fitur

Perbedaan antara IPV4 dan IPV6 juga dapat dilihat dari fitur yang ditawarkan. IPV4 memiliki jumlah alamat menggunakan 32 bit. Maka dengan begitu jumlah alamat berbeda serta unik yang telah didukung jumlahnya terbatas atau hanya sekitar 4 miliar dari jumlah alamat IP saja. Penggunaan 32 bit pada IPV4 tentunya tidak bisa mengimbangi pertumbuhan internet dari seluruh dunia. Itulah mengapa pembaruan pada IPV6 sudah memakai 128 bit dengan dukungan 3..4 x 10^36 jumlah alamat IP unik.

Mobilitas

Selain dari segi sistem routing dan fitur, IPV6 juga sudah diperbarui dari segi mobilitasnya. dalam versi 4 memiliki dukungan mobilitas yang terbatas pada kemampuan rooming ketika beralih dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Sedangkan pada versi 6 mampu memenuhi keperluan mobilitas yang sangat tinggi melalui roaming di suatu jaringan menuju jaringan lainnya.

Keamanan

Dilihat dari segi keamanannya, ternyata yang ditawarkan pada IPV4 berbeda dengan IPV6. Meskipun pada jaringan IPV4 menggunakan Header Ipsec sebagai keamanannya namun hanya sebagai fitur pelengkap pilihan saja. Sedangkan pada IPV6, Header IPsec menjadi standar keamanan yang wajib di implementasikan.

Table Pembanding IPV4 dan IPV6

  IPv4                              IPv6
Panjang alamat 32 bit.Panjang alamat 128 bit.
Konfigurasi secara manual atau DHCPBisa menggunakan address autoconfiguration
Dukungan terhadap IPsec OpsionalDukungan terhadap IPsec Dibutuhkan
Checksum termasuk pada HeaderChecksum tidak masuk dalam Header
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk  menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat link-layerARP Request diganti oleh Neighbor Solitcitation secara multicast
Untuk Mengelola grup pada subnet lokal digunakan Internet Group Management protocol (IGMP)IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD)
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada router, menurunkan kinerja routerFragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.Paket Link Layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte

Kelebihan IPV6 sebagai Internet Protocol

Kelebihan IPV6 dibanding IPV4

Sebagai bentuk dari IPV4, tentunya IPV6 memiliki berbagai keunggulan dibanding pendahulunya.

Adapun berikut ini kelebihan dari IPV6:

  • IPV6 menjadi solusi dari keterbatasan alamat IPV4 yang hanya 32 bit sementara pada IPV6 sudah menggunakan 128 bit. Sehingga IPV6 lebih unggul dari segi pengalamatan yang lebih banyak yang mana memungkinkan pengalamatan ke berbagai perangkat.
  • Aspek keamanan serta kualitas layanan yang lebih terintegrasi
  • IPV6 di desain auto konfigurasi dan strukturnya yang hierarki memungkinkan dukungan komunikasi bergerak tanpa memutuskan komunikasi end-to-end.
  • IPV6 memungkinkan untuk komunikasi pirtupir tanpa melalui NAT, dalam hal ini dapat memudahkan proses kolaborasi atau komunikasi antara manusia ke manusia, mesin ke mesin, maupun manusia ke mesin dan sebaliknya.

Kelas-kelas IP address

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).

Jenis-jenis alamat

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

  • Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  • Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  • Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Kelas IP Address

Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

Kelas Alamat IPOktet pertama
(desimal)
Oktet pertama
(biner)
Digunakan oleh
Kelas A1–1270xxx xxxxAlamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B128–19110xx xxxxAlamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C192–223110x xxxxAlamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D224–2391110 xxxxAlamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E240–2551111 xxxxDireservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)

Kelas A

Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

Kelas B

Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C

Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

Kelas AlamatNilai oktet pertamaBagian untuk Network IdentifierBagian untuk Host IdentifierJumlah jaringan maksimumJumlah host dalam satu jaringan maksimum
Kelas A1–126WX.Y.Z12616,777,214
Kelas B128–191W.XY.Z16,38465,534
Kelas C192–223W.X.YZ2,097,152254
Kelas D224-239Multicast IP AddressMulticast IP AddressMulticast IP AddressMulticast IP Address
Kelas E240-255Dicadangkan; eksperimenDicadangkan; eksperimenDicadangkan; eksperimenDicadangkan; eksperimen

Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengembang otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless address.

Akhir Kata

Demikian itulah pengertian serta perbedaan dari IPV4 dan IPV6.

Semoga bisa menjadi sumber pengetahuan baru bagi pembaca agar bisa membedakan kedua versi dari internet protocol tersebut. Semoga bermanfaat.

Siva Nurikhsa Mahasiswi asal Malang, Jawa Timur, yang kesehariannya tak pernah jauh dari layar laptop. Terima kasih telah membaca tulisan saya. :)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *